Intelejen
Amerika Serikat memiliki dugaan kuat bahwa Pemerintah Rusia menjadi dalang
bocornya puluhan ribu email Komite Nasional Partai Demokrat (DNC), Isi dari
laporan surat kabar New York Times.
“Badan
intelejen AS telah menyampaikan kepada gedung putih perihal kenyakinan mereka yang
kuat bahwa pemerintah Rusia berada dibalik pencurian email dan dokumen DNC,”
tulis New York Times seperti yang dikutip Sprunk, Rabu (27/07/2016).
Walaupun
demikian, badan intelejen AS tak tahu pasti maksud dan motif atas aksi
pencurian tersebut. Mereka juga tidak tahu apakah ini sebuah tindakan spionase
atau upaya mencampuri pemilihan Presiden Amerika Serikat yang akan datang.
Donald
Trump salah satu calon Presiden AS mengejek kampaye Hillary Clinton yang
menuduh Rusia dalang di balik bocornya puluhan ribu email DNC dalam upaya
mebantunya menjadi Presiden terpilih yang berkuasa di Gedung Putih.
Pada
hari jumat 22 juli yang lalu, situs Whistleblower WikiLeaks merilis sekitar 20
ribu email dari Komite Nasiol Partai Demokrat. Tim kampaye dari Hillary Clinton
lalu menyatakan kebocoran yang terjadi adalah upaya untuk membantu Donald Trump
dalam Pemilihan Presiden yang akan datang.
No comments:
Post a Comment
Bagikan Kepada teman-teman Anda yang lain.
Salam Blogger.