Para
pemimpin Uni Eropa berkomitmen untuk mempertahankan kesatuan Uni Eropa
setelah Inggris keluar dari blok dengan 28 anggota negara. Dengan keluarnya Inggris, maka anggota dari uni eropa itu menjadi 27 negara.
Donald Tusk Presiden
Uni Eropa mengatakan, tidak ada yang perlu disiapkan oleh
Uni Eropa dari resolusi itu. "Sesuatu yang tidak membunuh, membuat Anda lebih kuat," ungkapnya ketika di wawancarai oleh wartawan.
"Saya
ingin meyakinkan semua orang lagi dan akan siap untuk semua skenario
kasus terburuk," dikutip Reuters, Jumat 24 April 2016.
Tusk
mengatakan tidak ada konsekuensi politik yang dapat memprediksi hasil
referendum, namun sekarang bukan waktu untuk menunjukkan reaksi
histeris.
"Hari
ini, sebagai bagian dari para pemimpin 27 negara, saya dapat
mengatakan bahwa kita bertekad untuk mempertahankan kesatuan di 27
negara anggota," katanya.
Para
pemimpin Uni Eropa, termasuk Perdana Menteri "Inggris Raya" oleh David
Cameron, bertemu untuk membahas bagaimana keputusan yang diambil oleh Inggris.
"Para
pemimpin 27 negara anggota ditawarkan untuk membuat pertemuan. Dan saya
juga ingin memberikannya kepada mereka, kita dapat mulai berpikir
tentang masa depan perluasan Uni Eropa, katanya.
Beberapa
pejabat yang telah memilih untuk briksit menyarankan Inggris untuk menunda pertemuan. Sehingga dapat memberikan waktu yang cukup agar dapat
memutuskan dalam pembicaraan informal, Kapan
waktu yang terbaik untuk keluar. Tapi Tusk segera berdiri mengambil sikap tegas, ia berkata "Semua
prosedur untuk menarik diri dari Uni Eropa yang sudah jelas dan dalam
Perjanjian," kata tusk.
Mantan
Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan, akan membuat
sejumlah langkah-langkah dan iklan di bulan Oktober. Termasuk
pengunduran dirinya pada bulan Oktober.
No comments:
Post a Comment
Bagikan Kepada teman-teman Anda yang lain.
Salam Blogger.