Pusat Studi Strategis dan Internasional melaporkan bahwa NATO tak akan berkutik menghadapi ancaman salah satu kapal selam nuklir Rusia yang bernama K-560 Severodvinsk Yasen-class. Laporan ini juga menyebutkan bahwa kesiapan NATO untuk anti kapal selam (ASW) memburuk.
K-560 adalah salah satu kapal selam tercanggih dan termaju milik Rusia, Kapal selam tersebut dilengkapi dengan berbagai macam peralatan yang canggih seperti, pengurangan kebisingan, peralatan perang elektronik, rudal jelajah anti kapal dan rudal terpedo. K-560 juga bisa melaju hingga 35 knot.
“Intelijen, Organisasi, hubungan dan kemampuan yang dulu pernah mendukung jaringan kuat ASW di Atlantik Utara dan Laut Baltik sudah tidak ada lagi,” isi laporan itu.
“Dua hal telah terjadi,” ungkap sejarawan angkatan laut Norman Polmer kepada Defense News. “ Pertama, Kapal Selam Rusia lebih tenang, dan yang kedua, kami telah menemukan sebagian besar kemampuan ASW,”lanjutnya yang di kutip pada hari Rabu (27/07/2016).
Laporan ini merekomendasikan bahwa negara NATO harus berkontribusi meningkatkan kemampuan anti kapal selam, Khususnya Inggris yang mengalami penurunan kemampuan pada angkatan laut nya dalam beberapa tahun terakhir.
“Angkatan Laut Inggris saat ini mungkin pada titik surut terendah,” tambah laporan ini yang mengacu pada patroli kapal induk terakhir Inggris pada 2014.
Sementara itu Amerika Serikat yang mempunyai armada terbesar dalam aliansi telah ditempatkan di Pasifik, sebab fokus pada krisis Laut China Selatan. Sedangkan kemampuan ASW AS di Eropa tidak begitu maksimal.
Francis sendiri yang mempunyai armada terkuat di Eropa fokus di Mediterania. “ Intinya adalah, ASW NATO mengalami penurunan,” ungkap Jerry Hendrix, seorang pensiunan kapten Angkatan Laut AS kepada Defense News.
Sumber : sindonews.com
No comments:
Post a Comment
Bagikan Kepada teman-teman Anda yang lain.
Salam Blogger.